14 Okt 2011

Melihat Praktek-Praktek Sumber Daya Manusia Dalam Sektor Informal (Cuci Steam Motor)

Setelah saya amati, melihat dan mewawancarainya secara tidak langsung. Setelah itu saya langsung tertarik pada suatu usaha dalam sektor informal, yaitu dalam bidang cuci steam motor untuk pembahasan yang akan saya ambil dalam tugas Managemen Sumber Daya Alam (MSDM). Awalnya pada suatu saat melihat motor dirumah sangat kotor terlintas dibenak saya untuk mencuci motor pada jasa cuci steam motor yang sudah menjadi langganan saya. Nah dari sini lah karena sudah menganal sedikit pekerja disana, dimoment itu lah kesempatan saya untuk bertanya-tanya sesekali sambil menunggu motor saya selesai dikerjakan. Pertanyaannya tidak terlalu rumit yang standar, seperti :
 
  • Tidak jauh berbeda setelah saya menanyakan kesalah satu pegawai yang sudah saya kenal tentang bagaimana pegawai-pegawai disini seperti mas nasir (nama pegawai yang saya wawancarai) bisa keterima bekerja disini? (sistem rekruitmen pekerja). Mas nasir pun menjawab ya standar mba pasti ditanya-tanya untuk bekerja disini, kesepakatannya dan lain-lain. Dapat disimpulkan dari wawancara saya diatas dengan salah satu pekerja disana bahwa sistem recruitment tidak jauh berbeda dengan sektor formal. Tetapi berbedanya tidak terlalu ribet spesifikasinya dalam menerima pegawai . Disini melihat seseorang pada kelebihannya salah satunya pekerja yang cekatan, telaten, teliti, terampil dan lain-lain yang tidak melihat dari title seseorang. Mewawancarainya pun wajar tidak serius seperti sektor formal , santai dalam pembawaannya karna yang langsung mewawancarainya si pemilik tempat usaha, paling cuman menyetujui sistem gaji dan untuk melihat penilaian kahirnya pada wawancara tersebut.
  
  • Iseng-iseng nanya gaji pegawai disini berapa dan dijawab ternyata sistem gaji itu standar sesuai UMR tapi ada bonus di dalamnya apabila usaha itu mencapai target yang melebihi dari standarnya. Mas nasir pun bilang disini gajiannya setiap 2 minggu sekali yang pembayarannya ½ di pertengahan minggu ke-2 dan ½ diakhir bulan. Dengan pembayaran gaji ½ pada setiap 2 minggu sekali. Sistem gajinya standar sesuai dengan UMR dan terkadang mendapatkan bonus sesuai apabila melebihi dari targetnya pegawai akan diberikan. Itu semua sudah disetujui sesuai pada kesepakatannya. Dan juga dengan pembayaran gaji ½ pada setiap 2 minggu sekali.
 
  • Setelah itu saya menanyakan kinerja pegawai disini rajin-rajin ya, ada engga sih dalam sebulan pegawai yang tidak masuk kerja. Dan pegawai pun menjawab iya mba rajin-rajin palingan disini engga masuk ada keperluan (izin) dan sakit selebihnya tidak. Setelah dilihat ternyata pekerja dibagi dalam 2 shift, yang pekerjanya tidak terlalu banyak hanya 6 orang saja. Dengan pembagiannya yaitu shift pertama pagi-siang (10.00-15.00) dan shift ke-2 sore-malam (15.00-21.00). Jadi performen kerja pun sangat baik tidak terlalu diforsil karena sesuai dengan tugasnya masing-masing.

    • Disini pun tidak ada hukuman atau sanksi yang diberikan hanya dengan sikap perasaan manusiawi. Standar pada umumnya di sektor informal palingan saeperti memberi teguran itu pun kalau kinerja mereka tidak baik. Apabila masih tidak kena dengan cara memberi teguran yang dilakukan beberapa kali maka biasanya tindakan selanjutnya itu memacat dan memberhentikan pekerja.
     
    • Dan yang terakhir saya melihat bahwa dalam sektor informal tidak ada sistem pensiun, karena sistem pensiun itu biasanya untuk pegawai Negri, BUMN, Persero, Tbk yang dibiayai oleh Negara. Beda dengan informal (usah kecil/menengah) yang berdiri sendiri dengan modal sendiri tidak ada system pension. Jadi bagi pekerja yang ingin mengundurkan diri, ya keluar saja tanpa harus ada embel-embel untuk mendapatkan pensiunan. 
     
     
    Inilah hasil wawancara saya dengan salah satu pegawai bagaimana praktek Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sektor informal. Dan menurut saya cuci steam motor sekarang sudah berkembang pesat sangat jauh, apalagi populasi motor seperti sekarang ini sangat banyak jumlahnya, ditambah dengan cuaca yang tidak menentu. Yang sekarang juga sudah mulai canggih dengan menggunakan sistem snow (salju) dan juga poles serta semir. Walaupun disini belum secara efektif penerapan Managemen Sumber Daya Manusia dalam sektor informal. Tidak dipungkiri mungkin dengan perkembangan zaman suatu saat nanti sektor informal bisa menggunakan dan mempraktekkan Sumber Daya Manusia (SDM) sama seperti sektor formal.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar