APA
YANG DIMAKSUD DENGAN KELAS SOSIAL?
Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang yang
sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam pasar.
Keanggotaan kelas ada dan dapat dideskripsikan sebagai kategori statistik entah
individu-individunya sadar atau tidak akan situasi mereka yang sama. Kelompok status mencerminkan suatu
harapan komunitas akan gaya hidup di kalangan masing-masing kelas dan juga
estimasi sosial yang positif atau negatif mengenai kehormatan yang diberikan
kepada masing-masing kelas. Max Weber, yang bersama dengan Karl Marx, dapat
dianggap sebagai bapak teori kelas sosial, menjelaskan perbedaan tersebut :
Dengan
semacam penyerderhanaan yang berlebihan, orang dapat berkata bahwa “kelas”
distratifikasikan menurut hubungan mereka di dalam produksi dan pemerolehan
barang, sedangkan “kelompok status” distratifikasikan menurut prinsip konsumsi
barang mereka sebagaimana digambarkan dengan “gaya hidup” spesial.
Upaya
pasar pemasar, system status sangat menarik karena mereka mengusahakan pengaruh
yang besar pada apa yang dibeli dan dikonsumsikan orang. Namun, determinan dari
apa yang dapat dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosia-yaitu
pendapatan atau kekayaan konsumen bersangkutan-dan dengan demikian, penekanan
empiris kita dalam penelitian pemasaran adalah pada variable kelas sosial.
APA
YANG MENENTUKAN KELAS SOSIAL?
Apa
yang menyebabkan status sosial anda? Keluarga di mana anda dibesarkan adalah
faktor yang penting. Pekerjaan ayah mungkin mempunyai efek yang berarti atas
kelas sosial anda karena pekerjaan pria yang determinan yang paling penting,
diikuti secara ketat oleh pekerjaan si istri atau begitu pun sebaliknya. Tetapi
apa, di samping pekerjaan keluarga anda, yang menentukan status atau kelas
sosial anda? Jawabannya, berdasarkan variabel yang semula diidentifikasi oleh
sosiolog Joseph Kahl, juga mencakup prestasi pribadi, interaksi, pemilikan,
orientasi nilai, dan kesadaran kelas. Adalah
penting untuk menyadari nahwa kelas sosial tidak langsung ditentukan oleh
pendapatan. Di antaranya dapat ditentukan oleh :
- Pekerjaan.
- Prestasi Pribadi.
- Interaksi.
- Pemilikan.
- Kesadaran Kelas
SKALA
MANA YANG TERBAIK
Kelas
sosial adalah variabel multidimensi yang kaya. Status sosial mempunyai banyak
nuansa stabil yang dapat berharga untuk strategi kreatif dalam pemasaran tetapi
itu mungkin luput jika ukuran yang tepat tidak digunakan. Pada tingkat
penelitian dasar, ada banyak yang harus ditemukan mengenai hubungan kelas
sosial dengan konsumsi produk dan jasa, yang menawarkan peluang besar untuk
konstruksi teori dalam pengembangan konseptual. Peluang ini memerlukan ukuran
bebas kelas sosial yang dapat memberikan data berkualitas tinggi.
Skala
yang ideal akan memenuhi kriteria yang ditawarkan oleh Dominquez dan page :
- Variabel Kriteria yang Diabsahkan (validated Criterion Variable): Skala tersebut harus diukur berdasarkan kelas aktual atau peringkat status individu, yang ditegaskan oleh sarana yang bebas.
- Kecocokan Umum (Appropriate Univers): Skala diabsahkan berdasarkan komunitas atau sampel nasional. Skala komunitas tidak dapat diterapkan secara kaku pada jenis komunitas yang berbeda atau pada sampel nasional.
- Peramal Objektif (Objective Predictors): Variabel seperti jenis rumah atau kawasan tempat tinggal melibatkan evaluasi yang subjektif, menghabiskan waktu, dan mungkin tidak akurat oleh penilai (rater) dan harus dihindari. Variabel seperti keanggotaan kelas yang dipersepsikan oleh subjek cenderung mengalami bias serius dan harus dihindari pula. Variabel objektif seperti pendapatan, pendidikan, atau pekerjaan lebih disukai.
- Kecocokan Rinci (Detailed Fit): Karena termasuk mudah untuk memisahkan kasus dengan peringkat yang sangat tinggi dan rendah, suatu skala akan menyatakan secara berlebihan kemampuannya untuk menyusun suatu hierarki kelas atau status. Tes asam dari kebaikan skala kecocokan adalah kemampuannya menyusun secara tepat kasus yang diperingkat secara rapat.
- Pengabsahan Pembagian Sampel (Split Sample Validation): Akhirnya tes yang paling kritis dari suatu skala adalah kemampuannya untuk memeringkat kasus secara tepat di dalam sampel kedua.
- Kesemasaan (Contemporaneousness): Perubahan sosial dan ekonomi yang besar, seperti baby boom, gerakan menuju daerah pinggir kota, tingkat pendidikan yang meningkat, dan konsekuensi dari inflasi dan krisis energy mungkin membuat skala yang dirancang sebelum terjadinya fenomena itu menjadi using.
PEMASARAN
UNTUK PANGSA PASAR KELAS SOSIAL
“Bagaimana
keputusan pembelian dipengaruhi oleh kelas sosial? Apa arti ini bagi organisasi
pemasaran?”. Kebanyakan studi stratifikasi di dalam literature perilaku
konsumen berkepentingan dengan pengaruh kelas sosial pada pilihan produk
ketimbang pilihan merk. Studi pilihan merk kerap bersifat pribadi
(proprietary).
PEMASANGAN PASAR (MARKET SEGMENTATION)
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah pemangsaan pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat tawaran yang kuat secara khusus untuk mereka. Kelas sosial dirasakan sebagai konsep yang berguna untuk pemangsaan pasar di dalam kerja pelopor oleh orang-orang seperti Pierre Martineau (peneliti pemasaran di Chicago Tribune), Sidney Levy dari Northwestern University, dan Richard Coleman dari Social Research Inc.
Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut :
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah pemangsaan pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat tawaran yang kuat secara khusus untuk mereka. Kelas sosial dirasakan sebagai konsep yang berguna untuk pemangsaan pasar di dalam kerja pelopor oleh orang-orang seperti Pierre Martineau (peneliti pemasaran di Chicago Tribune), Sidney Levy dari Northwestern University, dan Richard Coleman dari Social Research Inc.
Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut :
- Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk.
- Perbandingan variabel kelas sosial untuk pemangsaan dengan variabel lain (pendapatan, siklus hidup, dsb.)
- Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi di dalam target pasar.
- Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
Perhatikan bahwa pangsa kelas sosial
dapat dideskripsikan dengan dua jenis variabel : informasi profil umum, dan
informasi spesifik produk. Bentuk lain penelitian pemasaran dapat dijalankan
untuk membangun pengertian yang komprehensif mengenai masing-masing pangsa.
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosial ekonomi memungkinkan seorang
pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cocok dengan
karakteristik sosial ekonomi dari target pasar. Ini akan mencakupi sifat
produk, strategi media, stategi kreatif, saluran distribusi, dan penetapan
harga.
PENGENALAN KEBUTUHAN DAN KRITERIA
EVALUASI
Penelitian
kelas sosial menyingkapkan banyak wawasan ke dalam pola pemakaian konsumen
kriteria yang mungkin menimbulkan
pengenalan kebutuhan yang menghasilkan pengambilan keputusan mengenai
pembelian. Pola ini juga menyingkap kriteria untuk mengevaluasi produk atau
jasa yang memnuhi kebutuhan konsumen. Konsumen dalam hal ini mendeskripsikan
beberapa symbol yang dicerminkan dalam busana dan barang penampilan lain yang
dibeli oleh konsumen.
BUSANA
Jenis, kualitas, dan
gaya busana yang dikenakan seseorang erat berhubungan dengan kelas sosial orang
yang bersangkutan. Minat terbesar akan metode biasanya didapatkan di dalam
kelas sosial atau walaupun minat yang tinggi mungkin didapatkan di antara semua
kelas sosial. Busana berfungsi juga sebagai simbol perbedaan kelas antara
visibilitasnya yang tinggi. Ketika remaja putri diminta mendeskripsikan
karakteristik gadis yang popular, maka respons yang paling kerap diberikan
adalah “berbusana baik”-yaitu dihubungkan dengan karakteristik kelas sosial.
PERABOT RUMAH
Kriteria yang digunakan oleh keluarga untuk melengkapi sebuah rumah dengan perabot berhubungan erat dengan kelas sosial. Laumann dan House mengamati secara cermat isi dan karakteristik dari sebuah ruang duduk, dengan menggunakan inventaris daftar periksa yang terdiri atas 53 item. Dengan menggunakan teknik gugus yang disebut Smallest Space Analysis (SSA), para peneliti dapat menyusun 53 variabel ke dalam ruang dua dimensi pada poros status sosial dan modern/tradisional. Responden umumnya bersikap mobil k eats di dalam generasi ini; mereka kerap merupakan orang kaya baru (nouveaux-riches) .
Orang kaya baru tersebut mungkin mempunyai kebutuhan kuat untuk mengabsahkan status yang baru mereka dapatkan, namun, mereka mungkin belum diterima secara sosial oleh kelas atas tradisional, maka mereka berpaling pada konsumsi yang mencolok, atau pameran produk yang merupakan simbol dari kedudukan mereka. Ini dilakukan dengan selera untuk mengabsahkan kalim mereka atas status yang tinggi ketimbang sekedar atas pemilikan uang.
Kriteria yang digunakan oleh keluarga untuk melengkapi sebuah rumah dengan perabot berhubungan erat dengan kelas sosial. Laumann dan House mengamati secara cermat isi dan karakteristik dari sebuah ruang duduk, dengan menggunakan inventaris daftar periksa yang terdiri atas 53 item. Dengan menggunakan teknik gugus yang disebut Smallest Space Analysis (SSA), para peneliti dapat menyusun 53 variabel ke dalam ruang dua dimensi pada poros status sosial dan modern/tradisional. Responden umumnya bersikap mobil k eats di dalam generasi ini; mereka kerap merupakan orang kaya baru (nouveaux-riches) .
Orang kaya baru tersebut mungkin mempunyai kebutuhan kuat untuk mengabsahkan status yang baru mereka dapatkan, namun, mereka mungkin belum diterima secara sosial oleh kelas atas tradisional, maka mereka berpaling pada konsumsi yang mencolok, atau pameran produk yang merupakan simbol dari kedudukan mereka. Ini dilakukan dengan selera untuk mengabsahkan kalim mereka atas status yang tinggi ketimbang sekedar atas pemilikan uang.
WAKTU
SENGGANG
Kelas sosial
mempengaruhi waktu senggang dengan berbagai cara. Jenis waktu senggang yang
dipilih didasarkan pada kegiatan yang terjadi terutama dengan orang di dalam
tingkat status yang sama atau berbatasan erat. Pengaruh untuk menggunakan
kegiatan waktu senggang yang baru akan dating dari orang dengan status yang
sama atau sedikit lebih tinggi dibandingkan pemakainya. Proporsi pendapatan
keluarga yang dibelanjakan untuk waktu senggang mungkin tidak banyak bervariasi
di antara kelas-kelas sosial, tetapi jenis rekreasinya bervariasi luas.
Kegiatan
waktu senggang bergengsi (jogging, renang, tenis, dsb) melibatkan gerakan yang
agak cepat, dengan penggunaan lengan dan tungkai yang ekstem, yang mengesankan
bentuk kegiatan waktu senggang yang merupakan imbangan untuk banyak pekerjaan bergengsi
yang harus dilakukan dengan duduk terus-menerus. Waktu adalah elemen kritis di
dalam oemakaian waktu senggang kelas bergengsi. Para anggota kelas sosial bawah
cenderung ikut serta di dalam olahraga tim, sementara orang dari status
sosialekonomi yang lebih tinggi cenderung ikut serta di dalam olahraga
individual atau ganda. Pemakaian terbanyak dari fasilitas waktu senggang
komersial dan fasilitas public (seperti taman, museum, dan kolam renang)adalah
kelas menengah, mempunyai fasilitas
mereka sendiri dan kelas bawah tidak mampu menggunakannya atau tidak mempunyai
kecenderungan untuk berpartisipasi di dalamnya.
KARTU KREDIT
Penerimaan
dan pemakaian kartu kredit tampaknya berhubungan hingga jangkauan tertentu
dengan kelas sosial. Slocum dan Mathews menyimpulkan bahwa kelas bawah lebih
suka menggunakan kartu kredit untuk barang tahan lama dan barang keperluan
(perkakas, perabot, busana) berlawanan dengan kelas menengah yang menggunakan
untuk hal-hal yang mewah (perjalanan, barang, restoran). Pemakaian paling awal
dari kartu kredit atau kartu bank dihubungkan dengan pendapatan yang lebih
tinggi, pendidikan yang lebih baik, usia separuh baya, dan pekerjaan
professional.
PROSES PENCARIAN
Jumlah
dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas
sosial dan juga menurut kategori produk dan situasi. Sayangnya, kelas sosiak
terendah mempunyai sumber informasi terbatas, dan mereka kurang beruntung dalam
menyaring kesalahan informasi dan kecurangan di dalam masyarakat urban yang
kompleks. Konsumen kelas menengah lebih percaya pada inforamsi yang diperoleh
dari media dan secara aktif terlibat di dalam pencarian ekstrenal dari media
tersebut. Semakin tinggi tingkat kelas sosial, semakin besar akses ke dalam
informasi media.
Media dan pesan dapat disesuaikan dengan kelas sosial tertentu. Bahasa dan penampilan, dan juga begaimana produk bersangkutan digunakan, mengkomsumsikan kepada masing-masing kelas apakah “produk ini untuk saya” atau bukan. Pada kesemptatan yang berbeda, beberapa jaringan TV mempunyai imbauan yang lebih kuat di dalam beberapa kelas ketimbang di dalam kelas sosial yang lain, dan banyak perusahaan yang membatalkan pesan iklan langsung untuk penjualan lembut (soft sell) “pendanaan disediakan oleh. . .” yang daoat ditempatkan pada situasi Pelayanan Siaran Umum yang diarahkan kepada khalayak kelas atas.
PROSES PEMBELIAN
Status sosial mempengaruhi di mana dan
bagaimana orang merasa mereka harus berbelanja. Orang dengan status rendah
memilih tempat local yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka mendapatkan
pelayanan yang ramah dan kredit yang mudah-acap kali di dalam lingkungan tempat
tinggal. Konsumen kelas menengah atas merasa lebih percaya akan kemampuan
mereka dalam berbelanja. Mereka akan bertualang ke tempat-tempat baru untuk
berbelanja dan akan menjelajahi sebuah toko untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan.
Toko
yang memberikan potongan harga secara tradisional menarik bagi kelas menengah
karena mereka cermat dan berpikiran ekonomis dalam pembelian mereka. Organisai
pengecer besar tidak lagi bekerja baik dengan melayani hanya satu kelas sosial;
banyak yang mengembangkan portofolio toko untuk menarik bermacam kelas sosial;
dan gaya hidup yang ada di dalam masyarakat industry seperti Kanada dan Amerika
Serikat.
Orang
yang berada di kelas atas menginginkan suasana toko yang menyenangkandan
menonjolkan peragaan yang menggairahkan; kelas bawah menekankan pemerolehan
barang rumah tangga atau busana sebagai bagian yang menyenangkan dalam
berbelanja. Secara historis, kelas atas lebih sering berbelanja dibandingkan
kelas menengah atau kelas bawah, tetapi pada masa yang akan datang mungkin akan
lebih banyak berbelanja lewat katalog atau tawaran videoteks seperti Compu Serve
atau bentuk lain dari pemasaran langsung karena desakan waktu yang dirasakan
oleh begitu banyak keluarga dengan pendapatan ganda. Kecenderungan terbesar
bagi para anggota keluarga untuk berbelanja bersama berada di antara kelas
bawah, pekerja kantor, ahli, dan setengah ahli. Namun, berbelanja bagi banyak
keluarga kelas menengah adalah suatu rekreasi. Mereka adalah orang yang
bersedia berkunjung ke pusat perbelanjaan. Mereka juga yang paling mungkin
bereksperimen dengan merek toko dan paling berespons terhadap variasi dalam
tawaran harga.
Sumber
:
James
F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. (1994). Perilaku Konsumen
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.
Gambar :
google.co.id/ https://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar