28 Nov 2012

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN




PENGERTIAN
Beberapa pengertian evaluasi menurut :
  1. MEHRENS & LELMAN, 1978 : Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif - alternatif keputusan.
  2. I KETUT GEDE YUDANTARA : Evaluasi merupakan kelanjutan dari suatu rencana kerja yang peranannya sangat dibutuhkan karena evaluasi merupakan latihan yang memperkaya logika dan analisa.



PROSES PENGAMBILAM KEPUTUSAN SEBELUM PEMBELLIAN
  1. Proses Pengambilan Keputusan Pada Konsumen
    • Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka merekas amapai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

    • Konsep Keputusan. Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. bilas eseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan atau tidak membeli tapi memilh membeli, maka dia ada didalam posisi membuat keputusan. semua orang mengambil keputusan setiap hari didalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirsakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.
      Tiga tingkatan dalam pemecahan ini adalah :
      1. Pemecahan Masalah yang Mensyaratkan Respons yang Rutin. Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, perilaku seseorang merupakan respon terhdap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari. Pemcahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas). Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan mengunakan kriteria yang kurang lebih sudah terbentuk, uuntuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk.

      2. Pemecahan Masalah dengan Proses yang Tidak Berbelit-belit (Terbatas). Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan kriteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori poduk dan mereknya. Tidak mengeveluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.

      3. Pemecahan Masalah yang Dilakukan dengan Upaya yang Lebih Berhati-hati dan Penuh Pertimbangan (Pemecahan Masalah yang Intensif). Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relatif lengkap untuk membentuk kriteria evaluasi dan kriteria yang baku. prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebuthan,  motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternatif, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat orang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others : orang lain yang signifikan mempengaruhi kehidupan seseirang, terutama citranya).

  2. Aspek-aspek Pemilihan Keputusan
    • Produk yang murah - produk yang mahal
    • Pembelian yang sering -  pembelian yang jarang
    • Kelas produk dan merek kurang terkenal - kelas produk dan merek terkenal 
    • Pembelian dengan pertimbangan - pembelian dengan tanpa pertimbangan 
    • Pencariann yang kurang matang - pencarian intensif.

  3. Analisis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
    Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen :
    Sudut Pandang Ekonomis

    Konsumen sebagai orang yang membuat keputusansecaa rasional, yang mengetahui alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan, dipertimgbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasiakan satu alternatif yang terbaik, disebut "economic man". Tidak realistis karena :
    • Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaaan, dan gerak.
      contoh : orang yang tidak terampil komunikasi danmalas bertanya.
    • Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.
      contoh : seorang perempuan yang ingin menghangatkan badan tidak harus pergi ke kota untuk membeli segelas kopi hangat, cukup dengan membuat kopi hangat untuk memenuhi tujuannya. 
    • Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki
      Tidak semua informasi mengenai produk bisa mereka pahami, kriteria evaluasi yang ingin mereka bentuk pun tidak akan setepat economic man. Konsumen tidak membuat keputusan yan rasional, tetapi keputusannya yang cukup baik.

    Sudut Pandang Pasif

    Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis, konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingan sendiri dan menerima secra pasif usaha-usaha promisi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsive dan irrasional. Kelemahannya adalah pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang dilakukan, baik dalam mencari informasi tentang berbagai alternatif produk, maupun dalam menyeleksi produk yang akan memberikan kepuasan.

    Sudut Pandang Kognitif

    Konsumen sebagai cognitiv man atau sebagai problem solver. Konsumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak poduk. Cognitive man berdiri diantara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.

    Sudut Pandang Emosional.

    Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktnya adalah seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kengangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
  4. Model Sederhana untuk Menggambarkan Pengambilan Keputusan Konsumen.
    • Pengaruh Eksternal 
    • Usaha-usaha Pemasaran 
    • Lingkungan Sosial Budaya : keluara, sumber informal, sumber non-komersial, kelas sosial, budaya dan sub-budaya



PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KONSUMEN :

 
  • Sadar akan kebutuhan 
  • Mencari sebelum membeli 
  • Mengevaluasi alternative

AREA PSIKOLOGIS :
  • Motivasi 
  • Persepsi 
  • Pembelajaran 
  • Kepribadian 
  • Sikap

PERILAKU SETELAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
  • Percobaan
  •  Pembelian ulang

EVALUASI SETELAH PEMBELIAN :
  1. InputKomponen input merupakan pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.
    • Input pemasaran :
      Aktivitas pemasaran yang merupakan usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli produk tertentu. Usaha 4P (Product, Price, Place, dan Promotion).
    •  Pengaruh sosial budaya :
      Membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya seperti keluarga, sumber informal,  sumber non-komersial kelas sosial, budaya, dan sub-budaya.

  2. Proses
    Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar. Pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhdap berbagai alternatif.
  3. Output
    Dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan yaitu :
    • Perilaku beli 
    • Evaluasi pasca beli

JENIS-JENIS SITUASI DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN : 
  1. Situasi Komunikasi 
  2. Situasi Penggunaan 
  3. Situasi Pembelian 
  4. Situasi Penggantian Produk

SIFAT-SIFAT PENGARUH SITUASIONAL.
Pengaruh situasional adalah faktor-faktor yang penting dalam waktu dan di tempat pengamatan yan tidak ada hubugnannya dengan atribut pribadi ataupun stimulus, mempunyai efek yang sitematis dan bisa dilihat terhadapaperilaku seseorang. Jadi situasi merupakan faktor-faktor diluar dan dipisahkan dari produk dan atau iklan tentang produk yang mempengaruhi kosumen. Konsumen tidak merespon stimulus penasaran itu saja, tetapi bersama-sama dengan situasi.

KLASIFIKASI SITUASIONAL. 
  1. Lingkungan Fisik
    Termasuk dekorasi, suara, aroma, pencahayaan, cuaca dan susunan barang dagangan (produk) dan benda-benda lain yang mengelilingi obyek stimulus.
     
  2. Lingkungan Sosial
    Individu-individu yang juga hadir atau berada di tempat yang sama pada waktu pembelian atau konsumsi. Walaupun tampaknya orang membeli dan berbelanja dengan maksud mendapatkan produk tertentu, Konsumen akan merasa nyama saat berbelanja di suatu tempat yang di datangi oleh konsumen-konsumen lain yang kelas nya sama.
  3. Lingkungan Waktu
    Waktu yang tersedia untuk berbelanja, sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menentukan pilihannya. Contoh; Layanan antar cepat.
  4. Tujuan Konsumsi
    Marketer membagi tujuan itu menjadi pembelian untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri dan pembelian untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah. Dalam pembelian untuk digunakan sendiri, konsumen lebih yakin tentang apa yang sudah diputuskannya. Maka pertimbangan dan proses pengambilan keputusan konsumen akan menjadi rumit dan memerlukan waktu yang agak lama
    .
  5. Suasana Hati Konsumen dan atau Kondisi Sementara saat Pembelian
    Suasana hati yang positif mendorong pembelian impulsive. Harus di perhatikan Kondisi sementara konsumen, seperti lelah, gembira, marah,kecewa akan mempengaruhi keputusan yang akan di pilih konsumen.
  6. Situasi Hari-hari Tertentu (Hari-hari Besar)
    Situasi ini adalah perilaku yang sering berhubungan yang mempunyai arti simbolik dan dilakukan untuk merespon peristiwa-peristiwa sosial. Contoh; Konsumen yang beragama Kristen akan banyak yang membeli peralatan natal pada saat akan merayakan hari natal





Sumber : http://henzie26.blogspot.com/2010/03/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html
Gambar : google.co.id/ https://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar